Sistem pertanian konvensional yang
intensif dan padat teknologi (high input) hanya mengejar pertumbuhan
produktivitas saja, tidak mampu menopang kelestarian pertanian. Hal ini akan
merusak ekosistem, deforestrasi, dan lahan pertanian menjadi tidak subur.
Keberadaan ternak mampu menopang kelestarian ekosistem melalui pupuk organik
yang dihasilkannya. Aktivitas ternak juga perlu diwaspadai terhadap munculnya
dampak pensemaran lingkungan dan kesehatan ternak.
Pengelolaan sumber daya pertanian secara luas untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan mendorong atau meningkatkan kualitas lingkungan dan mempertahankan sumber daya hayati. Karakteristiknya antara lain: berwawasan ekologi, terdapat kesinambungan ekonomi, dapat diterima sesuai dengan sosial budaya masyarakat, adanya penerapan teknologi tepat guna, pemahaman ilmu secara holistik dan membangun SDM secara utuh.
Prinsip-prinsip ekologi yang harus diperhatikan antara lain:
1. Menjamin kondisi tanah yang mendukung bagi pertumbuhan tanaman, dengan memperhatikan ketersediaan air, udara dan unsur hara dalam jumlah yang seimbang, kemmpuan struktur tanah dalam meningkatkan kapasitas penyimpanan, ketersediaan air, pertukaran udara dan pertumbuhan akar, suhu tanah untuk menjaga kehidupan mikroorganisme tanah dan bebas dari toksin atau residu senyawa kimia yang menccemarinya.
2. Mengelola energi matahari, air dan udara, dengan melibatkan pengelolaan mikroklimat seperti pengaturan suhu, kelembaban, dan erosi tanah.
3. Meminimalkan kerugian akibat hama dan penyakit, dengan menyeleksi bibit yang tahan hama dan penyakit, mampu beradaptasi, sistem penanaman tumpangsari, dan memadukan antara tindakan biologis dengan mekanik.
4. Mengoptimalkan ketersediaan dan daur ulang unsur hara, dengan mendaur ulang limbah organik menjadi pupuk, mengurangi pembakaran vegetasi, menanam pohon-pohon tinggi berakar dalam, menggunakan hijauan tak termanfaatkan sebagai pakan alternatif atau dijadikan kompos.
5. Memanfaatkan keterpaduan dan sinergi sumber daya genetik, seperti sistem agrosilvopastoral (pertanian, peternakan dan kehutanan), tumpangsari, silvofishery (perikanan darat dengan kehutanan), apiculture (lebah madu dengan kehutanan), sericulture (ulat sutera dengan kehutanan).
Sasaran dari Sistem Pertanian Berkelanjutan
1. Peningkatan produktivitas dan pendapatan masyarakat
2. Peningkatan rasa keasilan dan kesamaan (equity)
3. Peningkatan stabilitas dan keberlanjutan sistem melalui konservasi air, tanah dan unsur hara
Pengelolaan Kesehatan dan Produksi Ternak Berkelanjutan (PKPTB) memperhatikan faktor-faktor berikut, yaitu:
1. Kesehatan ternak
2. Aspek lingkungan
3. Keamanan pakan/pangan
4. Kesejahteraan hewan
5. Penerapan teknologi tepat guna
yang dapat digambarkan dalam segitiga PKPTB (Lingkungan, Ternak dan Teknologi)
Pengelolaan sumber daya pertanian secara luas untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan mendorong atau meningkatkan kualitas lingkungan dan mempertahankan sumber daya hayati. Karakteristiknya antara lain: berwawasan ekologi, terdapat kesinambungan ekonomi, dapat diterima sesuai dengan sosial budaya masyarakat, adanya penerapan teknologi tepat guna, pemahaman ilmu secara holistik dan membangun SDM secara utuh.
Prinsip-prinsip ekologi yang harus diperhatikan antara lain:
1. Menjamin kondisi tanah yang mendukung bagi pertumbuhan tanaman, dengan memperhatikan ketersediaan air, udara dan unsur hara dalam jumlah yang seimbang, kemmpuan struktur tanah dalam meningkatkan kapasitas penyimpanan, ketersediaan air, pertukaran udara dan pertumbuhan akar, suhu tanah untuk menjaga kehidupan mikroorganisme tanah dan bebas dari toksin atau residu senyawa kimia yang menccemarinya.
2. Mengelola energi matahari, air dan udara, dengan melibatkan pengelolaan mikroklimat seperti pengaturan suhu, kelembaban, dan erosi tanah.
3. Meminimalkan kerugian akibat hama dan penyakit, dengan menyeleksi bibit yang tahan hama dan penyakit, mampu beradaptasi, sistem penanaman tumpangsari, dan memadukan antara tindakan biologis dengan mekanik.
4. Mengoptimalkan ketersediaan dan daur ulang unsur hara, dengan mendaur ulang limbah organik menjadi pupuk, mengurangi pembakaran vegetasi, menanam pohon-pohon tinggi berakar dalam, menggunakan hijauan tak termanfaatkan sebagai pakan alternatif atau dijadikan kompos.
5. Memanfaatkan keterpaduan dan sinergi sumber daya genetik, seperti sistem agrosilvopastoral (pertanian, peternakan dan kehutanan), tumpangsari, silvofishery (perikanan darat dengan kehutanan), apiculture (lebah madu dengan kehutanan), sericulture (ulat sutera dengan kehutanan).
Sasaran dari Sistem Pertanian Berkelanjutan
1. Peningkatan produktivitas dan pendapatan masyarakat
2. Peningkatan rasa keasilan dan kesamaan (equity)
3. Peningkatan stabilitas dan keberlanjutan sistem melalui konservasi air, tanah dan unsur hara
Pengelolaan Kesehatan dan Produksi Ternak Berkelanjutan (PKPTB) memperhatikan faktor-faktor berikut, yaitu:
1. Kesehatan ternak
2. Aspek lingkungan
3. Keamanan pakan/pangan
4. Kesejahteraan hewan
5. Penerapan teknologi tepat guna
yang dapat digambarkan dalam segitiga PKPTB (Lingkungan, Ternak dan Teknologi)
Dikirimkan oleh Dicky ( http://dickyutama.blogspot.com )
MARI KITA BUAT PETANI TERSENYUM KETIKA PANEN TIBA
BalasHapus"BERTANI DENGAN POLA GABUNGAN SISTEM SRI DIPADUKAN DENGAN PENGGUNAAN PUPUK ORGANIK AJAIB SO / AVRON / NASA + EFFECTIVE MICROORGANISME 16 PLUS (EM16+), DENGAN SISTEM JAJAR LEGOWO", hasilnya lebih baik, bisa meningkat 1 -- 4 kali disbanding pola bertani biasa.
Cara ini hasilnya tetap PADI ORGANIK yang ramah lingkungan seperti pada pola SRI, tetapi cara pengolahan tanah sawahnya lebih praktis, dan hasilnya bisa meningkat 100% — 400% dibanding pola tanam konvensional seperti sekarang.
PUPUK ORGANIK AJAIB SO/AVRON/NASA merupakan pupuk organik lengkap yang memenuhi kebutuhan unsur hara makro dan mikro tanah dengan kandungan asam amino paling tinggi yang penggunaannya sangat mudah,
sedangkan EM16+ merupakan cairan bakteri fermentasi generasi terakhir dari effective microorganism yang sudah sangat dikenal sebagai alat composer terbaik yang mampu mempercepat proses pengomposan dan mampu menyuburkan tanaman dan meremajakan/merehabilitasi tanah rusak akibat penggunan pupuk dan pestisida kimia yang tidak terkendali,
sementara itu yang dimaksud sistem jajar legowo adalah sistem penanaman padi yang diselang legowo/alur/selokan, bisa 2 padi selang 1 legowo atau 4 padi selang 1 legowo dan yang paling penting dalam tani pola gabungan ini adalah relative lebih murah.
CATATAN:
1. Bagi Anda yang bukan petani, tetapi berkeinginan memakmurkan/mensejahterakan petani sekaligus ikut mengurangi tingkat pengangguran dan urbanisasi masyarakat pedesaan, dapat melakukan uji coba secara mandiri system pertanian organik ini pada lahan kecil terbatas di lokasi komunitas petani sebagai contoh (demplot) bagi masyarakat petani dengan tujuan bukan untuk Anda menjadi petani, melainkan untuk meraih tujuan yang lebih besar lagi, yaitu ANDA MENJADI AGEN SOSIAL penyebaran informasi pengembangan system pertanian organik diseluruh wilayah Indonesia.
2. Cara bertani organik tidak saja hanya untuk budidaya tanaman padi sawah, tetapi bisa juga untuk berbagai produk-produk Agro Bisnis yang meliputi pertanian (padi, palawija, buah dan sayuran), perkebunan, perikanan, dan peternakan.
Hasil panen setelah menggunakan Pupuk Ajaib SO
Kesaksian untuk tanaman pertanian tanpa pestisida kimia, dan perangsang tumbuh tambahan lainnya :
* Cabe Organik bias mencapai 6 kg/pohon, dan umur tanaman bisa sampai 3 tahun.
* Padi Organik bias mencapai rata-rata 16—24 ton / hektar.
* Bawang Merah Organik bisa mencapai diatas 24--36 ton / hektar
* Jamur Tiram Organik bisa meningkat 300 % dari biasanya, dan bebas ulat !
* Bawang Daun Organik bisa mencapai rata-rata 1 kg/batang
* Kol Organik bisa mencapai rata-rata 5-8 kg/pohon
* Sawit yg sudah tidak produktif bisa kembali lagi produktif, sedangkan yg diberi pupuk
kimia tidak ada perubahan
Kesaksian untuk hewan dan ikan tanpa vaksin, antibiotik, dan vitamin lainnya :
* Nila 3cm dirawat 2 minggu bisa sebesar umur 2 bulan padahal pakannya hanya
ampas tahu & bekatul.
* Bebek afkir yang biasanya telurnya hanya 10% bisa meningkat jadi 50% lebih.
* Sapi beratnya meningkat di atas 1,5 kg/hari padahal pakannya hanya daun-
daunan saja.
* Broiler bisa panen pada hari ke 28-29 berat 1,5-1,7 kg
* Pembibitan lele angka kematian bisa sampai pada 0%
* Budidaya belut bibit 3 bulan bisa mencapai berat rata-rata 500 gram/ ekor
* Lele 5—7 cm bisa panen dalam waktu 29 hari
Semoga petani kita bisa tersenyum ketika datang musim panen.
AYOOO PARA PETANI DAN SIAPA SAJA YANG PEDULI PETANI!!!! SIAPA YANG AKAN MEMULAI? KALAU TIDAK KITA SIAPA LAGI? KALAU BUKAN SEKARANG KAPAN LAGI?
Anda siap menjadi donatur bagi pekerja sosial agen penyebaran informasi, atau Anda sendiri merangkap sebagai pekerja sosial agen penyebaran informasi itu dilokasi sekitar anda berada, atau pada wilayah yang lebih luas lagi diseluruh Indonesia?
Ditunggu komentarnya di omyosa@gmail.com, atau di 02137878827, 081310104072
Buka juga http://frigiddanlemahsahwat.blogspot.com/2011/07/pertanian-pembangunan-pertanian.html